Rabu, 29 September 2010

Mengejar Asa

Menapaki jalan setapak
Mengukir jejak di pasir senja
Tergulung terbawa ombak
Terbelit menghitung kabut

Merasuk menusuk nurani
Tenggelam, Terperosok di hati yang bisu
mendengar bisikan jiwa
terlepas raga menyambut angan

beriak air diambang pintu
menari-nari besama pelangi
menusuk kertas putih yang terluka
merobek lembar kehidupan

berlari terus dan terus berlari
menggapai mentari yang kian tinggi
merengkuh bintang yang perlahan memudar
terbang sirna tak kunjung kembali
Ingin merekah namun tak kuasa
Tertutup sudah pintu keegoisan
Mati sudah celah kebahagiaan ..

Sabtu, 25 September 2010

Aku dan impianku

ketika itu aku hanya berdiri sendiri,
melihat langit, berusaha membawanya bersamaku,
mimnta awan menemani langkahku,
atau membiarkan pelangi,
mengirimnya untuk ada di sampingku

aku ingin dia yang memang ditakdirkan untukku
yang memahami apa mauku,
sebelum bibir ini kuizinkan berbicara pada hatinya,
yang mengerti harus berbuat apa,
ketika hanya air mata yang mampu bercerita

yang menatapku seolah aku adalah wanita terindah,
yang takkan pernah ia tukar dengan emas murni,
yang selalu ia banggakan kepda stiap orang yg dkenalnya,
yang tak berani menyentuhku,
bukan karena ia membenciku,
namun karena ia bgtu menyayangiku,
dan selalu ingin menjagaku,

orang pertama yang akan menghubungiku,
ketika aku tak mampu berkata,
orang pertama yang tersenyum padaku,
ketika aku merasa tak ada orang disisiku,

aku tau mungkin ini terlalu sempurna,
aku takut akan ada celah untuk kesalahan,
satu kemunafikan yang akan datang,
aku sudah terlalu lelah untuk mencari,
kini hanya mampu menunggu dan berharap,
menanti waktu yang bersahabat ..

Selasa, 14 September 2010

tak mampu merubah semua

ketika plihan telah dibuat,
ketika hati telah memilih,
mendapat yang terbaik yang kau mau,
namun yang terpenting tlah kau buang ..

mencoba menapaki jalan terjal .
terus terjatuh dalam rasa iba,
bangkit menuju keterpurukan,
kembali masuk jurang yang sama

egois menguasai diri,
tak ada pilihan untuk kau yang tlah menyakiti,
terima apa yang telah kau putuskan,
jalani apa yang kau kehendaki ..

pergi bersamanya,
tak pedulikan kami disini,
meraung menanti kesadaran,
keluar dari kemunafikan sia sia
tak ada kasihan ..
tak ada lagi penantian

kami terlampau mengerti sekarang
bukan kami yang kau mau,
tak akan ada lagi kata "kita"
hanya kau , aku dan mereka ..